JAKARTA,kabarbpp58.net-Banyak sisi lain yang menarik untuk diketahui tentang pelibatan
ratusan personel TNI AD dalam rangkaian pelaksanaan upacara peringatan
detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2019 di
Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8/2019).
Para
prajurit TNI AD dari berbagai satuan ini berkumpul di daerah persiapan
tepatnya di seputaran Monumen Nasional (Monas), lengkap dengan atribut
kebesarannya, menjadi tontonan yang menarik bagi masyarakat.
Sebelum
bendera pusaka dikibarkan, terlebih dahulu diadakan prosesi pengambilan
bendera pusaka dan teks proklamasi dari Tugu Monas menuju Istana
Merdeka.
Kirab bendera pusaka dan teks proklamasi
diberikan oleh Kolonel Inf Rudy Saladin, Perwira TNI AD lulusan terbaik
Akademi Militer (Akmil) tahun 1997, yang saat ini bertugas sebagai ADC
Presiden RI kepada dua orang anggota Paskibraka wanita serta diiringi
permainan _Drumband_ Genderang Seruling Canka Lokananta (GSCL) Taruna
Akademi Militer Magelang.
Pelibatan _drumband_ Akmil
yang didukung 146 personel ini dipimpin Kolonel Inf Khoirul dan
Danyontar Letkol Inf Beni Wahyudi, sengaja didatangkan dari Bandung,
karena para personelnya sedang mengikuti Sekolah Dasar Kecabangan
(Sesarcab) TNI AD.
Di sela-sela persiapan, Kolonel Inf
Khoirul mengatakan, pelibatan _drumband_ Akmil pada peringatan HUT ke-74
RI ini untuk mengiringi kirab bendera pusaka dan teks proklamasi
memasuki areal tempat upacara di istana negara.
“Setiap
tahun, _drumband_ Akmil ini ikut memeriahkan HUT RI, dan ini merupakan
suatu kehormatan sekaligus kebanggaan bagi Akmil dipercaya negara
mengemban tugas nanmulia ini,” jelasnya.
Selanjutnya
pasukan dari Detasemen Kavaleri Kuda (Denkavkud) Pussenkav Kodiklatad,
Parompong yang berjumlah 18 kuda pacu dan kuda kereta kencana, dipimpin
Kapten Kav Bagjar, mengarak kirab bendera pusaka dan teks proklamasi
hingga selamat sampai tujuan.
Upacara peringatan HUT
ke-74 Kemerdekaan RI di istana negara, tak lengkap rasanya tanpa suara
dentuman meriam, selama sirine detik-detik pembacaan proklamasi
dibunyikan.
Penembakan kehormatan dari meriam kaliber
75 mm/Salute Gun oleh prajurit Batalyon Armed (Yonarmed) 7/GS Kodam Jaya
ini, dipimpin Lettu Arm Yudi.
Sebanyak 17 butir peluru
selama satu menit, ditembakkan ke udara sesuai _table_ waktu yang sudah
ditentukan melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. Tembakan tersebut didentumkan dari enam pucuk meriam kaliber
75 mm yang ditempatkan di Silang Monas.
Diungkapkan
Danyon Mayor Arm Roni Hermawan,S.H.,M.M., Batalyon Armed 7/105 GS,
merupakan satu-satunya Batalyon Artileri Medan di Indonesia yang
mendapat kehormatan penembakan meriam menjelang detik-detik proklamasi
kemerdekaan RI.
“Batalyon ini dipersenjatai Alutsista
meriam, sehingga tugas kehormatan penembakan meriam ditugaskan kepada
satuan kami, “ucap alumni Akmil 2002 ini.
Menurutnya,
letak satuan ini berada di wilayah ibukota Jakarta, sehingga tugas
protokoler seperti penembakan meriam peringatan HUT ke-74 RI dan
penyambutan tamu negara, senantiasa melekat pada Batalyon Armed 7/105
GS.
Ada pula pasukan protokol TNI AD yang lengkap
dengan senjata dan sangkur dipimpin Lettu Inf Yoga. Tak ketinggalan
pasukan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dipimpin Letda Cba (K) Leni,
juga turut serta dalam pasukan upacara.
Selain pasukan
TNI AD, turut serta dalam kirab ini parade pemuda dan pemudi yang
memakai pakaian adat tradisional daerah yang melambangkan kokohnya
persatuan dan kesatuan bangsa.
Walaupun berbeda bahasa,
adat istiadat dan budaya, masyarakat Indonesia selalu bersatu di bawah
bingkai Garuda Pancasila. Kemajemukan ini menjadikan bangsa Indonesia,
mulai dari Sabang sampai Merauke, tak terpisahkan, karena diikat oleh
persatuan dan kesatuan yang kokoh, menjadikannya menjadi bangsa yang
besar.
Bahkan, sejak pagi, masyarakat dari berbagai
daerah, mulai dari anak-anak, pelajar bahkan orang tua, sudah
berbondong-bondong berada di Monas, tak mau ketinggalan menyaksikan
detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-74 ini.
Ibu
Yustiah (52), misalnya sengaja datang dari Bandung sejak Subuh sudah
berada di pelataran Monas, ikut menyaksikan detik-detik proklamasi
kemerdekaan RI kali ini.
“Hampir setiap tahun, saya
selalu menyempatkan diri menyaksikan momen ini. Suatu kebanggaan dapat
melihat secara langsung upacaranya, sekaligus menyaksikan dentuman
meriam yang diperlihatkan prajurit TNI AD,” tuturnya.
Dikatakannya
lagi, dapat menyaksikan secara langsung upacara peringatan HUT ke-74 RI
merupakan suatu kebanggaan yang tak dapat dilukiskan. Betapa tidak,
momen seperti ini hanya sekali dalam setahun, rasanya rugi jika
terlewatkan.
“Selamat HUT ke-74 RI, semoga selalu jaya dan makin maju,” pungkasnya sambil mengepalkan tangannya. (Dispenad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar