(OLEH : AHMAD JAILANI, Ketua Balikpapan Jazz Lovers)
BALIKPAPAN,kabarbpp58.net- Perkembangan dan kemajuan musik jazz di Indonesia tidak bisa lepas dari kiprah komunitas-komunitas jazz yang ada di seluruh Indonesia. Dari sinilah terkadang muncul musisi-musisi jazz yang namanya sudah melambung dinasional bahkan internasional.
Tidak
bisa dipungkiri komunitas jazz punya peranan yang sangat penting,
karena dari sini dapat melahirkan talenta-talenta yang bagus dan mampu
mengukir sejarah jazz di bumi nusantara ini.
![]() |
Foto Ketua Balikpapan Jazz Lovers ( AHMAD JAILANI) |
1. Komunitas Jazz Kemayoran Jakarta.
2. Fusion Jazz Community Surabaya.
3. Palembang Jazz Cummunity.
4. Kopi Jazz Kediri.
5. Rompok Bolong Malang.
6. Komunitas Jazz Lampung.
7. Jazz Ngisoringin Semarang.
8. Balikpapan Jazz Lovers.
9. Batam Jazz Society.
10. Surabaya All Stars.
11. Etawa Jazz Jogya.
12. Komunitas Jazz Jombang.
13. Jazztilan Ponorogo.
14. Bojazznegoro.
15. Nggedabruzz Jazz Surabaya.
16. Solo Jazz Society.
17. Komunitas Jazz Pekalongan.
18. Jazz Chics Jakarta.
19. Jazz Tulungagung.
20. Jazz Bono Pekanbaru.
21. Jazz Mben Senen Yogya.
22. Komunitas Jazz Blitar.
23. Komunitas Jazz Trenggalek.
24. Sidoarjo Jazz Community.
25. Mahakam Jazz Rivers Samarinda.
26. Ngalam Jazz Malang.
27. Klab Jazz Bandung.
28. Underground Jazz Movement Bali.
29. Komunitas Jazz Pontianak.
30. Berau Jazz Community Kaltim.
31. Pilipe Solo Jazz Activity.
32. Kanaq Ngejazz Lombok.
33. Komunitas Jazz UI Jakarta.
34. Kom Jazz Madiun.
35. Makasar Jazz Society.
36. Jazz Gubug Poci Tegal.
37. Tangga Arung Jazz Tenggarong.
38. Badal Jazz Club Bontang.
39. Kom Jazz Banyuwangi.
40. Bekasi Jazz Society.
41. Kobel Jazz Pekanbaru.
42. C26 Jazz Club Surabaya.
43. Padang Jazz Synthetic
44. Jazz Centrum Surabaya.
Setelah
pada November 2018 tadi, Komunitas Jazz Indonesia (KJI) mengadakan
pertemuan silaturrahmi yang diadakan di Omah Potorono, Yogyakarta
sebelum mengikuti Ngayogjazz, bersepakat membuat event dari komunitas
untuk komunitas yang nantinya akan diadakan oleh dibeberapa kota di
seluruh Indonesia. Untuk yang pertama kalinya KJI akan menggelar sebuah
event yang bertajuk "Cabe Jazz Blitar" yang rencananya digelar pada
Jumat, 28 Desember 2018 dari pukul 14.00-24.00 di De Koloniale Resto
& Coffe Jl, Tanjung 54 Blitar.
Event
ini walau tidak diikuti oleh semua anggota dari KJI, namun ini sebuah
langkah yang sangat bagus dan bermanfaat untuk meningkatkan persatuan
antar komunitas se-nusantara, juga untuk lebih merangsang bibit-bibit
baru untuk berkiprah di bidang musik jazz.
Acara
ini sengaja digelar bulan Desember ini, agar tidak berbenturan dengan
agenda event jazz yang sangat padat dibeberapa daerah. Suguhan yang
mengambil tema "Hurub Membangun Jazz", terinspirasi dari semboyan Hurub
Hambangun Praja milik Pemerintah Kabupaten Blitar. Translatenya ke
bahasa Indonesia adalah Hurub dalam istilah Jawa urub (membara),
Hambangun atau istalah jawa Ambangun (membangun), dan Praja mempunyai
arti kerajaan (negara), jika dipadukan menjadi "Semangat Membangun
Negeri". Komunitas Cabe Jazz kepanjangan Cah Blitar ngejazz ingin
membawa pesan bahwa Blitar juga bersemangat dalam musik jazz tanah air
melalui kearifan lokaknya. Event ini diharapkan mampu menggelorakan
semangat anak muda, untuk selalu berkarya dan melakukan hal yang positif
dalam kontek bermusik.
Acara
ini akan menampilkan Peka Jazz Indonesia (Perkumpulan Komunitas Jazz
se-Indonesia), diantaranya Etawa Jazz Yogya, Jazz Ngisoringin Semarang,
Kopi Jazz Kediri, Sax Quartet Malang, Komunitas Jazz Malang, Stunner
Malang, Trio Bass Blitar, Resurge Blitar, Komunitas Darah Biru Blitar,
Komunitas Jazz Jombang, Komunitas Jazz Tulungagung, Komunitas Jazz
Kemayoran Jakarta, Jazztilan Ponorogo, Bojasnegroro Bojonegoro, dan
spesial performance dari Komunitas Jazz Indonesia (KJi) Yohanes Gondo
Trio.
Penulis
berharap dengan semakin akrabnya komunitas-komunitas jazz di Indonesia
akan berimplikasikan semakin eratnya kebersamaan untuk membangun musik
jazz secara bersama-sama di seluruh negeri, sehingga jazz menjadi lebih
familiar dan memasyarakat, sehingga jauh dari kesan eksklusif yang
selama ini menempel di musik jazz dan dianggap oleh sebagian orang kalau
musik jazz adalah musik yang hanya dinikmati oleh kaum elite saja.
Jazz
juga, dapat menjadi sebuah media untuk menyatukan semua perbedaan, baik
dari segi agama, suku, bahasa, dan budaya, karena pada dasarnya musik
itu adalah bahasa yang universal yang mampu difahami oleh semua orang.
Hal
ini juga akan sangat berdampak kepada komunitas jazz itu, agar tidak
dipandang dengan sebelah mata. Karena dari kumpulan komunitas jazz ini
juga akan menyuburkan lahan industri kreatif yang sekarang mulai
diarahkan untuk menghasilkan nilai tambah bagi sebuah industri.
Diakui
memang musik jazz, kalau dibandingkan dengan genre musik lain seperti
pop, rock atau dangdut, masih belum menjadi industri di negara ini.
Penyebabnya adalah karena musik ini masih dinikmati hanya oleh sebagian
pecinta musik di Indonesia, namun penulis tetap optimis kalau jenis
musik ini akan melahirkan musisi hebat dari tahun ke-tahunnya. Kita
tentu merasa bangga akan prestasi yang diraih oleh musisi muda kita yang
sudah berhasil menancapkan kakinya di industri jazz dunia, yaitu Joy
Alexander pianis jazz muda asal Bali yang baru berusia 12 telah berhasil
masuk nominasi di ajang Grammy Awards di Amerika Serikat dua tahun
berturut-turut..
Semoga
dengan terbentuknya Komunitas Jazz Indonesia (KJI) ini akan melahirkan
bibit-bibit baru yang berkiprah di dunia musik jazz yang semakin
berkembang dengan pesat di Indonesia, dan akan melahirkan banyak lagi
Joy Alexander baru.
Penulis : Ahmad Jailani
Editor : Beny
############################## #
Tidak ada komentar:
Posting Komentar