BALIKPAPAN,kabarbpp58.net-
Perspektif jangka panjang yang pertama yaitu masyarakat harus lebih di
sosialisasikan karena akan ada kagetan budaya baru dengan bertambahnya bisa
dikatakan kurang lebih 800 ribu ASN,PNS,termasuk Lembaga, Kementrian,
Kepolisian dan TNI beserta keluarganya yang kurang lebih satu setengah juta,’’
Kata Ir.H.Muhammad Adam selaku Fraksi PKD Hanura DPRD Prov Kaltim di kantor
PDAM Balikpapan. (14/10)
Foto Ir.H. Muhammad Adam Fraksi PKD Hanura DPRD Provinsi KalTim |
Sekitar empat sampai lima
tahun ketika dimulai dari presiden dan kementrian mulai berkantor di Balikpapan
kurang lebih ada 1,5 juta. Jadi ada penyesuaian budaya baru terutama penduduk Kalimantan
timur menghadapi peradaban baru yang tadinya kita disebut orang daerah lalu
kemudian kita menjadi kota metropolitan dan kita akan menjadi warga daerah
khusus Ibukota lalu kemudian hal itu akan diikuti dengan peningkatan kegiatan
per ekonomian lalu kemudian fasilitas-fasilitas publik akan bertambah dan itu
juga merupakan salah satu tugas pemerintah daerah bagimana meng edukasi dan
juga meng sosialisasikannya.
Konsep yang paling penting
adalah setiap orang di Ibukota Negara nantinya pada saat mau pergi bekerja itu
maksimal orang tersebut hanya butuh waktu 10 mnt saja untuk berjalan kaki ,
kalau seperti sekarang ada setiap khusus pemukiman dan perkantoran pasti akan
terjadi penumpukan orang orang pada jam yang sama untuk datang ke pemukiman
terebut untuk menuju ke suatu tempat yang sama itu sudah pasti akan membuat
kemacetan dalam jangka panjang.
Jadi konsepnya yaitu semua
orang bekerja di suatu gedung itu hanya berjalan kaki 10 mnt dan itu adalah
sebuah konsep yang bukan saja modern tetapi dalam perspektif jangka panjang
bisa menjadi model pembinaan Ibukota bagi Negara Negara yang lain.
Untuk persiapan pembangunan
di kaltim sangat diperlukan , kita semua sama sama mengawal dan dari DPD
Provinsi dalam hal regulasinya dan juga kepala daerah terutama gubernur bagaimana
memproteksi perusahaan dan jangan hanya menjadi penonton saat konsep
pembangunan yang diperkirakan kurang lebih 400 trilliun untuk membangun seluruh
infrastruktur.
Jangan sampai proses proyek besar seperti
melibatkan orang orang dari luar, sama dengan apa yang disuarakan oleh orang
orang untuk kegiatan di pertamina seberapa mungkin porsi di daerah itu selama
daerah mampu kenapa harus mendatangkan para pekerja dari luar. Yang kita
inginkan hanya ibukota ini nanti berdampak luas dalam hal ekonomi kepada Kalimantan
timur terutama masyarakat.
Penulis : Beny
Editor :
Triani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar