“Kami sangat serius untuk
menurunkan NRW. Sebab, ini punya korelasi terhadap peningkatan pelayanan
distribusi air bersih dan juga pendapatan,” kata Direktur Utama ( Dirut ) PDAM
Balikpapan Haidir Effendi saat launching sekaligus membuka workshop NRW, di
Aula Graha Tirta PDAM Balikpapan,Jalan Ruhui Rahayu Selasa (8-9/10/19)
Menurut Haidir, target
rata-rata nasional NRW 20 persen, saat ini masih banyak PDAM yang NRW di angka
33 sampai 40 persen. Sehingga, pengurangan NRW menjadi wajib bagi seluruh
elemen PDAM. “ Bukan hanya direksi tetapi seluruh departemen atau devisi di
internal PDAM dan pelanggan karena ini kerja jangka panjang,” ujarnya
“Kerjasama dengan Filipina
merupakan dukungan dari Asian Development Bank ( ADB ) yang memang concern
dengan bidang air minum serta sanitasi. ADB berkeliling ke PDAM-PDAM
se-Indonesia termasuk ke PDAM. “ Jadi kita bersyukur PDAM Balikpapan ini juga
mendapat dukungan dari ADB ini, sehingga Filipina dapat mengajar kita masalah
NRW dan DMA,” jelasnya
Disebutkannya, pengurangan
NRW dapat memberi implikasi terhadap tambahan pendapatan dari hasil air yang
terjual. Juga mengurangi sambungan ilegal dan meningkatkan pelayanan pelanggan.
“ itu satu kesatuan dengan teknologi DMA, sehingga manajemen tekanan dapat
diatur di tiap-tiap zona,” ujarnya.
“Lebih lanjuta kata Haidir,
pelanggan agar mendapatkan informasi lebih mudah bahwa NRW itu jika digambarkan
adalah kehilangan fisik dan non fisik. Jika fisik ya kebocoran pipa yang sering
terjadi, sementara yang non fisik misalnya ketidakakuratan meter pelanggan,
data water meter sambungan ilegal. “ peran pelanggan yang saya maksud itu
adalah jika water meter yang tidak akurat dapat menghubungi PDAM,” ujarnya.
Secara sederhana, NRW adalah
setara dengan jumlah total air yang mengalir ke jaringan distribusi air minum
dari sebuah Instalasi Pengolahan Air Minum ( IPAM ) PDAM Balikpapan, dikurangi
jumlah air yang resmi menjadi rekening dari pelanggan.
Teknologi District Meter
Area ( DMA ) punya kolerasi terhadap penurunan NRW. Karena, melihat system zona
secara keseluruhan. DMA juga berfungsi untuk pembagian zona distribusi air
minum,” ucapnya Haidir
Dengan pembagian zona
tersebut diharapkan akan memudahkan dalam memantau indikasi kebocoran pada pipa
air yang kaitannya dengan NRW. “Kami secara perlahan sudah memiliki DMA hanya
perlu ditingkatkan. Maka workshop ini juga salah satu langkah kita untuk
melakukan evaluasi,” ungkap Haidir, Diskusi intens bedah NRW dan DMA Dalam
workshop dibahas secara detail.
Misalnya bagaimana elemen
commercial losses dan cara mengatasinya. Juga bagaimana cara mengestimasi
volume kebocoran dan biaya pemeliharaannya. “Ada juga diskusi tentang manfaat
implementasi strategi DMA. Dan peserta juga akan melakukan site visit untuk
melihat bagaimana deteksi kebocoran itu. Jadi workshop ini sangat bermanfaat.
Makanya, kami mengajak PDAM se-Kaltim untuk bergabung. Ya bagian dari transfer
knowledge,” tambah Haidir.
Acara workshop penurunan NRW
itu pemberi materi adalah PT.Sarana Multi Infrastruktur ( Tata Sumirat ),
Rodora ( Executive Director Mayniland Water Academy). Dan dijadwalkan pagi ini
melakukan kunjungan lapangan, sehingga deteksi mengetahui bagaimana fungsi DMA
dan penurunan NRW dapat diketahui secara maksimal,” tandasnya (triani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar