Kabarbpp58.net,Jakarta– 11 Januari 2020, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting migas nasional
hingga Mei 2020 mencapai 1,712 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan
rincian lifting minyak 701 ribu barel per hari (bopd) dan lifting gas 5.658
juta kaki kubik per hari (MMscfd) atau setara 1.010 ribu barel minyak ekivalen
perhari (boepd). Lifting migas ini mencapai 90 persen dari target Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 1,946 boepd.
Kepala SKK
Migas Dwi Soetjipto mengatakan faktor rendahnya harga minyak dan LNG di tengah
pandemi COVID-19 turut berdampak pada besaran investasi sektor hulu migas.
“Investasi awalnya ditargetkan US$ 13,8 miliar, namun berdasarkan kondisi saat
ini kami melihat capaian maksimal di angka US$ 11,8 miliar”, kata Dwi di
Jakarta (11/6). Hingga Mei, investasi hulu migas mencapai US$ 3,93 miliar.
“Kendati turun,
SKK Migas melakukan beberapa upaya untuk memaksimalkan investasi hulu migas
antaranya tetap melakukan open data dan promosi open area, menjaga keekonomian
wilayah kerja, efisiensi biaya, dan memaksimalkan One Door Service Policy untuk
mempercepat perizinan” tambahnya.
Dwi berharap
langkah-langkah ini dapat membantu Kontraktor Kontrak Kerja Sama untuk
memaksimalkan kinerjanya disaat sulit seperti ini. Selain target investasi, SKK
Migas juga melakukan penyesuaian terhadap target lifting minyak sebesar 705
ribu bopd, turun dari target awal 755 ribu. “Selain itu untuk produksi gas,
turunnya tingkat penyerapan gas oleh pembeli membuat target produksi ikut turun
hingga 15%”, ujar Dwi.
Dengan adanya
penyesuaian-penyesuaian target tersebut, SKK Migas saat ini berupaya untuk
menjamin proyek-proyek yang akan on stream di tahun 2020 dapat berjalan
tepat waktu. Untuk Kuartal 3 2020, SKK Migas menargetkan 5 proyek migas akan
onstream yaitu Lapangan MSTB Fase-1 WK Malacca Strait, Lapangan Cantik WK
Belida, Kompresor Betung dan SKG-19 Musi Timur WK Indonesia Pt. Pertamina EP,
Lapangan Meliwis WK Madura Offshore, dan Lapangan Peciko 8A WK Mahakam. “Kami
optimis dengan adanya tambahan produksi dari proyek-proyek ini dapat membantu
tercapainya target lifting akhir tahun”, kata Dwi.
Sejauh ini,
dari 5 proyek yang sudah on stream di 2020, SKK Migas mencatat adanya potensi
penambahan produksi migas hingga 3.182 bopd untuk minyak dan 109,5 MMscfd untuk
gas.
Dwi juga
menambahkan saat ini tidak ada lapangan yang dimatikan, namun tingkat
produksinya memang melambat.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi
Susana Kurniasih
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas
Telp : 0812-9136-1544
Tidak ada komentar:
Posting Komentar